Di tengah hamparan padang Arafah yang luas dan menjadi saksi bisu jutaan umat Islam menunaikan ibadah haji, menjulang sebuah bukit kecil yang menyimpan sejarah dan makna mendalam bagi peradaban manusia dan ajaran Islam: Jabal Rahmah.
Bukit yang secara harfiah berarti “Gunung Kasih Sayang” ini bukan sekadar tumpukan batu biasa, melainkan penanda tempat bertemunya kembali Nabi Adam Alaihissalam dan Hawa setelah diturunkan dari surga.
Kisah pertemuan ini diabadikan dalam tradisi Islam dan menjadi simbol harapan akan rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artikel ini akan mengupas tuntas sejarah Jabal Rahmah, menyajikan dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadist yang terkait, serta mengulas signifikansinya dalam ibadah haji dan kehidupan umat Islam.
Sejarah Jabal Rahmah: Pertemuan Adam dan Hawa
Riwayat yang paling masyhur tentang Jabal Rahmah adalah kisah pertemuan kembali Nabi Adam AS dan Hawa setelah keduanya diturunkan ke bumi.
Menurut berbagai riwayat, setelah berpisah dalam waktu yang lama dan menjalani kehidupan di tempat yang berbeda, Allah SWT mempertemukan kembali keduanya di bukit Arafah ini.
Pertemuan ini menjadi simbol dari rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang bertaubat.
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menyebutkan beberapa riwayat mengenai tempat diturunkannya Adam dan Hawa, serta tempat pertemuan mereka.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai lokasi persisnya, Jabal Rahmah secara luas diyakini sebagai tempat bertemunya kembali pasangan manusia pertama ini.
Dalil Al-Quran dan Hadist
Meskipun tidak ada ayat Al-Quran secara eksplisit menyebutkan nama “Jabal Rahmah” sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa, kisah Adam dan Hawa itu sendiri terdapat dalam beberapa ayat, di antaranya:
Surah Al-Baqarah (2:35-37):
{وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ}
(Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) di mana saja kamu berdua sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
Lalu setan menggelincirkan keduanya dari surga, sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) yang pernah mereka rasakan. Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain.
Dan bagi kamu ada tempat tinggal di bumi dan kesenangan sampai waktu yang ditentukan.” Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Dialah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.)
Baca juga: Haji Furoda 2026, Tanpa Antri Visa Haji Resmi
Ayat ini mengisahkan tentang diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi setelah melanggar perintah Allah SWT.
Meskipun tidak menyebutkan lokasi pertemuan, tradisi Islam mengaitkan Jabal Rahmah sebagai tempat di mana Allah SWT mengabulkan taubat mereka dan mempertemukan kembali keduanya.
Dari segi Hadist, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan keutamaan wukuf di Arafah, yang mana Jabal Rahmah menjadi bagian penting dari area tersebut.
Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Haji itu adalah Arafah.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Meskipun hadist ini tidak secara spesifik menyebutkan Jabal Rahmah, keberadaan bukit ini di padang Arafah menjadikannya bagian tak terpisahkan dari ibadah yang agung ini.
Banyak jamaah haji yang berusaha mendekati atau bahkan mendaki Jabal Rahmah sebagai bentuk penghayatan sejarah dan berharap mendapatkan keberkahan.
Pentingnya Jabal Rahmah dalam Ibadah Haji
Bagi jutaan jamaah haji, mengunjungi Jabal Rahmah memiliki makna spiritual yang mendalam. Bukit ini menjadi pengingat akan:
Rahmat dan Ampunan Allah SWT:
Pertemuan kembali Adam dan Hawa setelah bertaubat menjadi simbol harapan akan ampunan Allah bagi setiap hamba-Nya yang menyesali perbuatan dosanya.
Persatuan dan Keluarga
Kisah Adam dan Hawa adalah awal dari peradaban manusia dan pembentukan keluarga. Jabal Rahmah mengingatkan akan pentingnya ikatan keluarga dan persatuan umat manusia.
Sejarah IslamBukit ini menjadi saksi bisu dari salah satu kisah penting dalam sejarah manusia dan agama Islam.
Mengunjunginya adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah dan para nabi.
Tempat Berdoa
Banyak jamaah haji yang memanfaatkan waktu wukuf di Arafah untuk berdoa di sekitar Jabal Rahmah, memohon rahmat, ampunan, dan segala kebaikan kepada Allah SWT.
Baca juga: Haji Khusus ONH Plus Kuota Resmi, Antre 7 tahun Tidak terasa
Kesimpulan:
Jabal Rahmah bukan sekadar monumen bersejarah di padang Arafah. Ia adalah simbol harapan, rahmat, persatuan, dan pengingat akan sejarah awal peradaban manusia dan ajaran Islam.
Meskipun tidak ada dalil Quran yang secara eksplisit menyebutkan namanya, kisah pertemuan Adam dan Hawa yang diyakini terjadi di bukit ini, serta posisinya yang sentral dalam ibadah wukuf di Arafah, menjadikannya tempat yang istimewa di hati setiap Muslim.
Mengunjungi Jabal Rahmah adalah perjalanan spiritual untuk merenungkan kasih sayang Allah SWT dan meneladani semangat bertaubat dari Nabi Adam AS dan Hawa.