Makkah, kota yang juga dikenal sebagai Ummul Qura (Induk Negeri), menyimpan sejarah yang lebih tua dari peradaban besar lainnya. Ia bukan hanya tentang bangunan Ka’bah yang megah, tetapi tentang kisah ketauhidan, pengorbanan, dan kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba-Nya. Memahami sejarah Makkah adalah memahami akar keimanan dan perjuangan para nabi.
1. Jejak Awal: Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Kemunculan Zamzam yang Ajaib
Kisah Makkah tak bisa dilepaskan dari sosok Nabi Ibrahim AS. Atas perintah Allah Ta’ala, beliau meninggalkan istrinya, Siti Hajar, dan putranya yang masih bayi, Ismail AS, di sebuah lembah yang kering, tandus, dan tak berpenghuni. Ini adalah ujian keimanan yang luar biasa.
Ketika perbekalan habis dan Ismail menangis kehausan, Siti Hajar berlari tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah mencari air. Sebuah usaha penuh kepasrahan yang diabadikan dalam ibadah Sa’i. Atas izin Allah, muncullah mata air Zamzam dari hentakan kaki (atau melalui perantaraan Malaikat Jibril) di dekat Ismail AS. Air Zamzam inilah yang kemudian menjadi sumber kehidupan dan menarik kabilah-kabilah untuk datang dan menetap, menjadikan lembah Bakkah (nama kuno Makkah) mulai ramai.
Dalil Al-Qur’an: Doa Nabi Ibrahim AS saat meninggalkan keluarganya di Makkah:
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
2. Pondasi Suci: Pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim dan Ismail
Setelah Ismail AS beranjak dewasa, Allah Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuk membangun (atau meninggikan pondasi) Ka’bah, rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia. Mereka berdua bahu-membahu mendirikan bangunan suci tersebut sebagai pusat tauhid.
Dalil Al-Qur’an:
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui’.” (QS. Al-Baqarah: 127)
3. Makkah Pra-Islam: Dari Kemurnian Tauhid ke Era Jahiliyah
Sepeninggal Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, ajaran tauhid perlahan mulai terkontaminasi. Kabilah Jurhum yang kemudian menguasai Makkah, dan generasi selanjutnya, secara bertahap membawa praktik kemusyrikan. Amr bin Luhay Al-Khuza’i dianggap sebagai tokoh yang pertama kali membawa berhala ke Makkah dan mengajak penduduk menyembahnya. Ka’bah yang semula menjadi simbol tauhid, dikelilingi oleh ratusan berhala. Masa ini dikenal sebagai era Jahiliyah (kebodohan), di mana moralitas menurun dan kesukuan sangat kental. Meskipun demikian, posisi Makkah sebagai pusat religi dan perdagangan tetap penting. Suku Quraisy, keturunan Nabi Ismail AS, kemudian berhasil mengambil alih kembali pengelolaan Ka’bah dan Makkah.
4. Fajar Baru: Kelahiran dan Dakwah Nabi Muhammad ﷺ di Makkah
Di tengah kegelapan Jahiliyah, pada Tahun Gajah (sekitar 570/571 M), lahirlah seorang cahaya pembawa rahmat bagi seluruh alam, Nabi Muhammad ﷺ, dari suku Quraisy. Peristiwa penyerangan Abrahah dengan pasukan gajahnya untuk menghancurkan Ka’bah, yang digagalkan oleh Allah Ta’ala dengan mengirimkan burung Ababil, menjadi penanda tahun kelahiran beliau.
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad ﷺ menerima wahyu pertama di Gua Hira, menandai dimulainya periode kenabian dan dakwah Islam. Dakwah awal dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kemudian terang-terangan. Tantangan, hinaan, hingga siksaan fisik dihadapi oleh Nabi dan para pengikutnya dari kaum kafir Quraisy Makkah. Namun, keteguhan iman dan kesabaran mereka menjadi inspirasi abadi.
5. Fathu Makkah: Kemenangan Tanpa Pertumpahan Darah dan Pemurnian Ka’bah
Setelah 13 tahun berdakwah di Makkah dan kemudian hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad ﷺ beserta kaum Muslimin kembali ke Makkah pada tahun 8 Hijriyah dalam peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah). Peristiwa ini terjadi hampir tanpa pertumpahan darah. Nabi Muhammad ﷺ menunjukkan kebesaran jiwa dengan memaafkan penduduk Makkah yang dulu memusuhinya.
Salah satu tindakan pertama beliau adalah membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala, mengembalikan kesucian Baitullah sebagai pusat ibadah kepada Allah Yang Maha Esa.
Hadits terkait Fathu Makkah:
Saat memasuki Makkah, Rasulullah ﷺ membaca firman Allah:
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
“Dan katakanlah: ‘Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap’. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS. Al-Isra’: 81)
Beliau juga bersabda tentang Makkah setelah pembebasannya:
“Sesungguhnya negeri ini telah diharamkan (disucikan) oleh Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka ia tetap haram dengan keharaman dari Allah hingga hari kiamat…” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Keutamaan dan Keberkahan Makkah dalam Al-Qur’an dan Hadits
Makkah memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam, ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi ﷺ.
Dalil Al-Qur’an:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali ‘Imran: 96)
لَا أُقْسِمُ بِهَٰذَا الْبَلَدِ وَأَنتَ حِلٌّ بِهَٰذَا الْبَلَدِ
“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini.” (QS. Al-Balad: 1-2)
Dalil Hadits:
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali lipat daripada shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah, Shahih)
Ketika meninggalkan Makkah saat hijrah, Rasulullah ﷺ bersabda menghadap Makkah:
“Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik bumi Allah dan bumi Allah yang paling dicintai-Nya. Seandainya aku tidak diusir darimu, niscaya aku tidak akan keluar (meninggalkanmu).” (HR. Tirmidzi, shahih)
7. Makkah Kini: Jantung Spiritual Umat Islam Dunia
Hingga hari ini, Makkah Al-Mukarramah terus menjadi pusat spiritual bagi lebih dari satu miliar Muslim di seluruh dunia. Jutaan jamaah haji dan umrah datang setiap tahunnya, memenuhi panggilan Allah, napak tilas perjuangan para nabi, dan mencari ampunan serta keridhaan-Nya.
Pembangunan dan perluasan Masjidil Haram terus dilakukan untuk menampung jumlah jamaah yang kian meningkat, namun ruh dan kesucian kota ini tetap terjaga.
8. Pelajaran Inspiratif dari Sejarah Makkah untuk Kehidupan Kita
Sejarah Makkah sarat dengan pelajaran berharga:
Kekuatan Iman dan Tawakal: Seperti yang ditunjukkan Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar.
Pentingnya Persatuan dan Ukhuwah: Makkah menyatukan umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
Kesabaran dalam Dakwah: Perjuangan Nabi Muhammad ﷺ di Makkah mengajarkan keteguhan dalam menyampaikan kebenaran.
Pengampunan dan Rekonsiliasi: Sikap Nabi Muhammad ﷺ saat Fathu Makkah.
Keberkahan dari Ketaatan: Bagaimana sebuah lembah tandus menjadi kota yang diberkahi karena ketaatan kepada perintah Allah.
Sejarah Makkah adalah cerminan dari pasang surut perjuangan menegakkan tauhid. Dari lembah yang sepi hingga menjadi kota metropoliten spiritual, Makkah terus memancarkan cahaya keimanan dan menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam untuk senantiasa kembali kepada ajaran Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Semoga kita semua diberi kesempatan untuk mengunjungi kota suci ini dan mengambil hikmah dari setiap jengkal sejarahnya.
Umroh dengan harga realistis terjangkau All-in tanpa tambahan biaya, pesawat direct, perlengkapan umroh istimewa, hotel aman untuk jalan kaki, dengan kereta cepat dan City Tour Taif, DP cuma 5 juta, Pusat Haji Umroh Indonesia tempatnya.